BERITA BARU | PEMALANG — Dalam upaya peningkatan pendidikan Madrasah di Kabupaten Pemalang, Kelompok Kerja Kepala Madrasah Aliyah (KKMA) menggelar Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Diikuti 18 Satuan Pendidikan Madrasah, Satuan kerja negeri maupun swasta, terdiri dari 18 Kepala sekolah Madrasah, 18 wakil Kepala Sekolah Kurikukulum, 18 tim pengembang kurikukulum dan Pengawas Madrasah jenjang MA, Dra. Rr Dhiah Sefriana.
Acara dibuka secara langsung, oleh H. Roziqun S.Ag, M.P.I. Kepala Kantor Kementerian Agama Pemalang di Hotel The Winner Premiere Pemalang, pada Sabtu (3/6).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pemalang Roziqun menyampaikan, Madrasah harus berani bergerak dan melakukan perubahan demi mewujudkan merdeka belajar di madrasah.
"Sebagai Pemateri Nasional Kurikulum Merdeka dan Praktisi Kurikulum merdeka Kepala SMA N 2 Tegal, Sri Ningsih, M.Pd.I sebagai narasumber," ucapnya.
Dalam pelatihan itu, Sri Ningsih memaparkan, Kurikulum Merdeka merupakan sarana guru untuk lebih berkreasi dan berinovasi dalam proses pembelajaran.
Ada lima arah diterapkannya dalam kurikulum merdeka, yakni Pemulihan belajar, Peningkatan literasi numerasi, Peningkatan indeks karakter, Peningkatan indeks pembelajaran dan digitalisasi pembelajaran.
Penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah akan berjalan dengan maksimal, jika semua stakeholder di madrasah mau bergerak untuk terus belajar berbagai materi tentang IKM melalui berbagai sumber serta mau mengembangkan diri untuk terus belajar menggunakan digitalisasi media belajar yang semakin berkembang, sehingga guru mampu mengikuti perkembangan peserta didik yang terlahir sebagai Generasi Z," katanya.
Ia menambahkan, adanya prinsip transformasi digital dalam satuan pendidikan akan sangat mendukung penerapan kurikulum merdeka.
"Sehingga, keberpihakan dalam tumbuh kembang murid dan adanya pengembangan budaya refleksi berbasis data harus diutamakan," imbuhnya.
Ia menegaskan, penerapan kurikulum merdeka mewajibkan satuan pendidikan madrasah agar dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif.
Selain itu, harus mampu menjalin kemitraan dengan orang tua atau wali siswa. Ia berpesan, Silahkan manfaatkan platfom merdeka belajar sepuasnya. Jangan bosan-bosan belajar, guru juga harus terus belajar agar kompetensi diri terus meningkat.
Dalam kegiatan yang sama, Ketua Kelompok Kerja Madrasah Aliyah Pemalang Drs. H. Ahmad Najid, M.Pd.I, juga mengatakan, bahwa pelaksanaan Bimtek implementasi Kurikulum merdeka ini sangat penting karena akan menjadi pijakan awal pelaksanaan Implementasi Kurikulum merdeka mulai tahun pelajaran 2023/2024 di semua madrasah Aliyah kabupaten Pemalang.
"Berkenan menjadi narasumber, di pelatihan ini kami dibekali cara mengimplementasikan kurikulum merdeka dalam pembelajaran dan cara menyusun perangkat pembelajaran pada kurikulum merdeka,” pungkasnya. (Rudi).
Social Header